PeePoop Online Media™ | Katakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Yang Mengatakan

(Kontribusi) Obama atau Amerika?

Kemenangannya atas Hillarry Rodham Clinton dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, seolah-olah sudah menyediakan kursi tertinggi bagi Barack Hussein Obama di Gedung Putih.[...]

(Editorial) Karsa & Kaji, Sekumpulan Hedonis Boros

Quintus Horatius Flaccus, "Carpe Diem, Quam Minimum Credula postero." (Raihlah hari ini, jangan terlalu percaya pada esok)? [...]

(Our Perspective) Media & Pemasaran Politik Dalam Kerangka Neoliberalisme

Menjelang Pemilu 2009, hampir setiap ruang publik penuh dijejali oleh iklan-iklan politik dalam berbagai bentuk. [...]

(Our Perspective) Invasi Israel Sebagai Solusi Krisis Kapitalisme?

Berdasarkan salah satu teori Karl Marx, perang merupakan salah satu pertimbangan untuk solusi krisis kapitalisme. [...]
Foto Peristiwa - Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009
Thumbnail imagegambar besar Thumbnail imageEnlarged view of image Thumbnail imagegambar besar Thumbnail imagegambar besar

Courtesy of Kaskus

Monday, May 12, 2008

Peringatan 10 Tahun Reformasi : Istana Negara Disesaki Ribuan Demonstran

JAKARTA (PeePoop) – Peringatan 10 tahun reformasi di Indonesia, pada 12 Mei 2008, dihiasi dengan demonstrasi ribuan mahasiswa. Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara sejak pagi terus didatangi oleh ribuan demonstran.

Sekitar pukul 11.00 WIB, sekitar 500 mahasiswa yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI) menjadi gelombang massa yang datang pertama ke Istana. Rombongan tersebut berasal dari berbagai universitas antara lain dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lampung (Unila), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Diponegoro (Undip).

Mereka membawa tujuh gugatan rakyat, yang sebelumnya dibacakan oleh BEM UI, BEM Universitas Negeri Jakarta, dan BEM IPB di depan Istana Merdeka, pada Rabu (7/5) lalu.

Isi dari tujuh gugatan tersebut antara lain meminta pemerintah agat menasionalisasi aset-aset strategis Negara, memberikan pendidikan serta pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas, dan mewujudkan kepastian hukum.

Sedangkan tuntutan lainnya adalah mengembalikan kedaulatan bangsa di sektor pangan, membuat harga kebutuhan pokok terjangkau rakyat, dan menuntaskan reformasi birokrasi.

Tuntutan yang ketujuh atau yang terakhir adalah menyelamatkan lingkungan hidup Indonesia yang telah dieksploitasi oleh berbagai pihak, misalnya kasus Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Gelombang kedua datang sekitar pukul 13.00 WIB yaitu ratusan orang yang datang dari berbagai elemen antara lain dari Front Rakyat Menggugat (FRM) dan Jaringan Aktivis Prodemokrasi (Prodem).

Pada gelombang kedua itu bahkan juga tampak puluhan ibu rumah tangga yang memakai busana panjang menutup badan berwarna putih. Para ibu itu juga turut menolak kenaikan BBM.

Banyaknya aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka itu juga menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Merdeka Barat terpaksa ditutup oleh pihak kepolisian dan kendaraan yang akan melewatinya dialihkan ke jalan lain.

Sementara itu, di Kejaksaan Agung Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan juga hadir ratusan mahasiswa dari berbagai perguran tinggi yang mendesak agar Jaksa Agung mengusut tuntas kasus-kasus kekerasan pada 1998 seperti yang terjadi di Universitas Trisakti serta peristiwa Semanggi I dan II. Mereka juga menolak rekomendasi Panitia Khusus DPR 2001 yang menyatakan berbagai peristiwa tersebut bukanlah suatu tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. (Moses)

0 comments: