WARSAWA (PeePoop) – Irena Sendler, wanita asal Polandia yang mendapatkan julukan pahlawan Yahudi, meninggal dunia pada usia 98 tahun di Warsawa, Polandia, Selasa (13/5).
Irena dianggap berjasa menyelematkan 2.500 anak turunan Yahudi dari tragedi Holocaust yang dilakukan oleh Nazi. Irena saat itu merupakan pekerja sosial yang berusia 29 tahun yang bekerja di departemen kesejahteraan kota ketika Jerman dan Nazi menginvasi Polandia pada September 1939.
Saat itu, Irena merencanakan operasi penyelamatan yang berisiko untuk menyelamatkan anak-anak dari perkampungan Yahudi. Dengan alasan menginspeksi kondisi kebersihan di saat mewabahnya tifus, dia dan asistennya masuk ke dalam perkampungan dan menyelundupkan bayi dan anak-anak ke ambulans dan trem. Beberapa bahkan dibungkus dalam kemasan.
Hasilnya sejumlah remaja berhasil kabur dengan bergabung dengan kelompok pekerja yang bekerja diluar perkampungan. Mereka ditempatkan di keluarga-keluarga, panti yatim-piatu, rumah sakit, atau biara.
Seperti yang dikutip dari Associated Press.com, "Sendler wafat di rumah sakit di Warsawa," kata Janina Zgrzembska, anak perempuan Sendler, Selasa (13/5).
Presiden Polandia, Lech Kaczynski turut menyatakan duka cita yang amat mendalam atas meninggalnya Irena, dan menyebut Irena sebagai perempuan yang memiliki keberanian dan menjadi sosok yang luar biasa. Kaczynski yang dalam beberapa thaun belakangan gencar memperluas kampanye untuk menempatkan nama Irean Sendler sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian.
Sejumlah catatan menunjukkan tim Sendler berjumlah 20 orang dan menyelamatkan hampir 2.500 anak dari perkampungan Yahudi antara Oktober 1940 hingga saat pemusnahan pada April 1943, ketika Nazi membakar perkampungan itu, menembaki warga, atau mengirim mereka ke kamp kematian. (Wayne)
Irena dianggap berjasa menyelematkan 2.500 anak turunan Yahudi dari tragedi Holocaust yang dilakukan oleh Nazi. Irena saat itu merupakan pekerja sosial yang berusia 29 tahun yang bekerja di departemen kesejahteraan kota ketika Jerman dan Nazi menginvasi Polandia pada September 1939.
Saat itu, Irena merencanakan operasi penyelamatan yang berisiko untuk menyelamatkan anak-anak dari perkampungan Yahudi. Dengan alasan menginspeksi kondisi kebersihan di saat mewabahnya tifus, dia dan asistennya masuk ke dalam perkampungan dan menyelundupkan bayi dan anak-anak ke ambulans dan trem. Beberapa bahkan dibungkus dalam kemasan.
Hasilnya sejumlah remaja berhasil kabur dengan bergabung dengan kelompok pekerja yang bekerja diluar perkampungan. Mereka ditempatkan di keluarga-keluarga, panti yatim-piatu, rumah sakit, atau biara.
Seperti yang dikutip dari Associated Press.com, "Sendler wafat di rumah sakit di Warsawa," kata Janina Zgrzembska, anak perempuan Sendler, Selasa (13/5).
Presiden Polandia, Lech Kaczynski turut menyatakan duka cita yang amat mendalam atas meninggalnya Irena, dan menyebut Irena sebagai perempuan yang memiliki keberanian dan menjadi sosok yang luar biasa. Kaczynski yang dalam beberapa thaun belakangan gencar memperluas kampanye untuk menempatkan nama Irean Sendler sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian.
Sejumlah catatan menunjukkan tim Sendler berjumlah 20 orang dan menyelamatkan hampir 2.500 anak dari perkampungan Yahudi antara Oktober 1940 hingga saat pemusnahan pada April 1943, ketika Nazi membakar perkampungan itu, menembaki warga, atau mengirim mereka ke kamp kematian. (Wayne)
0 comments:
Post a Comment