PeePoop Online Media™ | Katakan Yang Benar, Bukan Membenarkan Yang Mengatakan

(Kontribusi) Obama atau Amerika?

Kemenangannya atas Hillarry Rodham Clinton dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, seolah-olah sudah menyediakan kursi tertinggi bagi Barack Hussein Obama di Gedung Putih.[...]

(Editorial) Karsa & Kaji, Sekumpulan Hedonis Boros

Quintus Horatius Flaccus, "Carpe Diem, Quam Minimum Credula postero." (Raihlah hari ini, jangan terlalu percaya pada esok)? [...]

(Our Perspective) Media & Pemasaran Politik Dalam Kerangka Neoliberalisme

Menjelang Pemilu 2009, hampir setiap ruang publik penuh dijejali oleh iklan-iklan politik dalam berbagai bentuk. [...]

(Our Perspective) Invasi Israel Sebagai Solusi Krisis Kapitalisme?

Berdasarkan salah satu teori Karl Marx, perang merupakan salah satu pertimbangan untuk solusi krisis kapitalisme. [...]
Foto Peristiwa - Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009
Thumbnail imagegambar besar Thumbnail imageEnlarged view of image Thumbnail imagegambar besar Thumbnail imagegambar besar

Courtesy of Kaskus

Wednesday, May 21, 2008

Bappenas Optimis BLT Bisa Mengurangi Angka Kemiskinan

JAKARTA (PeePoop) - Jumlah penduduk miskin akan melonjak menjadi 42 juta jiwa pada 2009 atau sekitar 19% dari total populasi rakyat Indonesia, jika kenaikan harga BBM sebesar 30% dilakukan tanpa program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kalkulasi tersebut diproyeksikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Seperti yang dikutip dari MediaIndonesia.com, "Kalau tidak ada kucuran BLT tahun 2008, berarti ada kenaikan (rakyat miskin) sekitar lina juta jiwa pada 2009, dari saat ini sekitar 37,17 juta jiwa," kata Deputi Kemeneg PPN/Bappenas Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bambang Widianto di Jakarta, Selasa (20/5).

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat angka kemiskinan pada Maret 2007 adalah sekitar 37,17 juta jiwa atay 16,58%.

Bambang menambahkan, pembagian BLT paling tidak bisa menahan lonjakan kemiskinan, sehingga bisa mendekati rencana kerja pemerintah (RKP) 2009 yaitu sekitar 10,0-11,0%.

Bappenas merasa optimis BLT sebesar Rp100 ribu per bulan bagi masing-masing rumah tangga miskin mampu menahan anjloknya daya beli masyarakat. Jumlah rumah tangga miskin sendiri (RTM) mencapai 19,1 juta. (Erica)

0 comments: