JAKARTA (PeePoop) - Jumlah penduduk miskin akan melonjak menjadi 42 juta jiwa pada 2009 atau sekitar 19% dari total populasi rakyat Indonesia, jika kenaikan harga BBM sebesar 30% dilakukan tanpa program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kalkulasi tersebut diproyeksikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Seperti yang dikutip dari MediaIndonesia.com, "Kalau tidak ada kucuran BLT tahun 2008, berarti ada kenaikan (rakyat miskin) sekitar lina juta jiwa pada 2009, dari saat ini sekitar 37,17 juta jiwa," kata Deputi Kemeneg PPN/Bappenas Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bambang Widianto di Jakarta, Selasa (20/5).
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat angka kemiskinan pada Maret 2007 adalah sekitar 37,17 juta jiwa atay 16,58%.
Bambang menambahkan, pembagian BLT paling tidak bisa menahan lonjakan kemiskinan, sehingga bisa mendekati rencana kerja pemerintah (RKP) 2009 yaitu sekitar 10,0-11,0%.
Bappenas merasa optimis BLT sebesar Rp100 ribu per bulan bagi masing-masing rumah tangga miskin mampu menahan anjloknya daya beli masyarakat. Jumlah rumah tangga miskin sendiri (RTM) mencapai 19,1 juta. (Erica)
Seperti yang dikutip dari MediaIndonesia.com, "Kalau tidak ada kucuran BLT tahun 2008, berarti ada kenaikan (rakyat miskin) sekitar lina juta jiwa pada 2009, dari saat ini sekitar 37,17 juta jiwa," kata Deputi Kemeneg PPN/Bappenas Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bambang Widianto di Jakarta, Selasa (20/5).
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat angka kemiskinan pada Maret 2007 adalah sekitar 37,17 juta jiwa atay 16,58%.
Bambang menambahkan, pembagian BLT paling tidak bisa menahan lonjakan kemiskinan, sehingga bisa mendekati rencana kerja pemerintah (RKP) 2009 yaitu sekitar 10,0-11,0%.
Bappenas merasa optimis BLT sebesar Rp100 ribu per bulan bagi masing-masing rumah tangga miskin mampu menahan anjloknya daya beli masyarakat. Jumlah rumah tangga miskin sendiri (RTM) mencapai 19,1 juta. (Erica)
0 comments:
Post a Comment